Bagiorang tua menjadikan anak-anak tak memilih-milih makanan menjadi pekerjaan yang susah.. Akan tetapi orang tua di Jepang telah menguasai teknik ini dan mampu meyakinkan anak-anak mereka untuk makan dengan senang hati.. Tanpa menangis di meja, saling berteriak atau melepeh brokoli. Melansir dari Bright Side, mari belajar dari orang tua Jepang.. Untuk membuat anak-anak bisa menikmati makanan
Pencegahan Meskipun penyebab rematik belum diketahui secara jelas, dalam beberapa kasus menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah kian memburuknya infeksi. Untuk pasien lupus, menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari dapat mencegah infeksi yang kian meradang.
1Tidak suka basa basi Kebiasaan orang barat adalah langsung bicara pada inti masalah bukan bicara panjang lebar tetapi pada hakikatnya intinya diucapkan dibelakang kalimat. Orang barat mengatakan bahwa basa basi hanya menyita waktu dan tidak kreatif. 2.Menghargai waktu Orang orang barat sangat menghargai waktu.
1 Makan makanan kaya akan serat Serat merupakan sejenis karbohidrat dalam makanan nabati yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Serat selama diartikan untuk memperlancar buang air besar, itu benar. Serat didapat dari sayuran, buah, gandum atau juga kacang-kacangan. Anda bisa memakan sayuran buah utuh saat siet.
Suasanakebersamaan keluarga di Manggarai Barat dalam sebuah perbincangan adat pernikahan. Nationalgeographic.co.id— Di Manggarai, tuan rumah yang baik adalah tuan rumah yang bisa menyambut tamu dengan segenap keramahan dan kerendahan hati. Inilah secuplik kisah dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Sebelum gelas-gelas kopi disuguhkan dan obrolan
PriaJepang ungkap cara enak makan natto tanpa mual. TANTRUM - Makanan Jepang bernama natto belakangan tengah ramai diperbincangkan publik karena viral di media sosial. Makanan berbahan kacang kedelai yang difermentasi ini memiliki aroma cukup menyengat sehingga banyak orang tak menyukainya. Melihat viralnya makanan tersebut, seorang pria asal
Setiaporang memiliki cara tesendiri untuk memakan bakso, dan ternyata itu mempengaruhi kepribadian kamu loh! Login; Cara makan bakso pada masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang menyeruput kuahnya dulu, makan mienya dulu, menambahkan aneka bumbu tambahan, dan lain sebagainya. Jl. Dr. Muwardi I no 15A, Grogol, Jakarta Barat, 11450
Berikutadalah sepuluh cara menambah nafsu makan yang bisa dipraktikan. Simak juga cara menambah nafsu makan secara alami dan hal-hal lainnya di sini. Memasak dan makan bersama orang lain dapat membantu merangsang nafsu makan dibanding makan sendirian. Jl. KS Tubun No. 83, Slipi, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11410, Indonesia.
mMxl. Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner, orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola makan yang Mulailah dengan yang manis Jangan bayangkan bubur ayam, nasi goreng, nasi uduk plus oseng tempe, ataupun mie kuah, ada di meja makan orang Eropa saat sarapan. Karena nyatanya, mereka tidak ada waktu membuat semua makanan itu di pagi hari. Sarapan di Eropa termasuk mudah dan paling lama hanya 15 menit. Selain roti, sereal, ataupun yoghurt, banyak juga keluarga angkat saya yang menambahkan telur, sosis, atau salami di menu sarapan mereka. Di negara Nordik, para anak dan orang dewasa juga suka sekali menyantap oatmeal atau mereka menyebutnya bubur saat sarapan. Lucunya, sarapan di Eropa selalu dimulai dengan sesuatu yang manis-manis, seperti susu, kopi, teh, jus, cokelat, buah-buahan segar, ataupun selai buah. Sewaktu jalan-jalan ke Italia, saya dan seorang teman mampir ke kedai kopi yang sudah buka jam 6 pagi. Betul saja, dibandingkan menemukan sandwich yang mengenyangkan, kami hanya melihat orang kanan kiri menyantap brioche atau roti manis ditemani secangkir espresso. 2. You can only be king once Ada sebuah pepatah diet mengatakan, "breakfast like a king, lunch like a prince, and dine like a pauper." Di Eropa, prinsip ini justru malah kebalikannya. Orang Eropa cenderung makan sangat sedikit di pagi hari dan menyantap makanan berat saat malam. Tidak seperti di Indonesia yang selalu menyajikan nasi panas dari pagi ke malam hari plus lauk berminyak nan mengenyangkan, orang Eropa 'hanya boleh' menyantap masakan hangat sekali dalam sehari. Bisa saat makan siang ataupun makan malam. Kalau sarapan selalu dimulai dengan yang manis, siang hari menu diganti dengan makanan yang asin seperti sandwich ataupun salad. Malam hari, salah satu anggota keluarga biasanya masak dan menyiapkan sesuatu yang lebih berat seperti steak, nasi, pasta, burger, ataupun pizza. Bagi orang Eropa, dinner menjadi sangat penting bagi tubuh mereka setelah lelah beraktifitas di luar. Makanya demi memanjakan si tubuh, makan malam biasanya dibuat lebih komplit dan berat ketimbang dua waktu lainnya. Hebatnya lagi, orang Eropa sudah terbiasa menyantap makanan fresh from the oven setiap hari meskipun harus repot memasak dulu. Ide tentang menyimpan makanan lalu besoknya dimakan kembali biasanya hanya bertahan selama satu hari, lalu sisanya dibuang. 3. Snacking is not so chic Sejujurnya, saya jarang sekali menemukan orang yang suka ngemil di Eropa. Apalagi ngemil kue-kue manis ataupun chiki sambil nonton tv. But, of course, they do eat chips! Konsep ngemil ini pun biasanya hanya dijadikan disiplin saat hari kerja. Di akhir pekan, orang Eropa biasanya lebih relaxed memanjakan lidah dengan sesuatu yang manis seperti cokelat ataupun permen. Ngemil pun sebenarnya dipandang tidak elegan oleh orang Prancis. Selain mengandung lemak dan kolesterol tinggi, tentu saja mereka sangat membatasi asupan snack yang dimakan untuk menjaga tubuh agar selalu tetap ramping dan sehat. Orang tua Eropa juga sangat membatasi anaknya untuk tidak sembarangan makan snack di luar jam makan besar. Kuantitas ngemil harus dihitung agar anak tidak ketagihan. Kebiasaan mendisiplinkan anak seperti ini awalnya saya rasa terlalu "jahat" sampai harus membatasi apa yang anak ingin makan. Tapi lama-kelamaan, saya mengerti, kalau anak terus-terusan diberi makanan manis tanpa dikontrol, mereka akan sangat mudah obesitas dan manja ingin minta lagi dan lagi. Dibandingkan ngemil keripik kentang, orang Eropa lebih suka mengunyah biskuit buah-buahan, muesli bar, ataupun kue beras. Kalau pun belum kenyang, mereka juga biasanya menyajikan dessert yang wajib ada setelah makan malam. Jenis dessert pun kebanyakan sehat, seperti yoghurt plus berries, sepotong kecil fruit cake, atau berbagai jenis keju berkualitas tinggi. Lalu bayangkan di Indonesia, betapa gurih dan nikmatnya ngemil bakso saat hujan, pempek dengan cuko pedas-pedas, ataupun martabak manis penggugah selera. Uuups, belum kenyang, lanjut Nasi Padang! 4. Makanlah pada tempatnya Saya akui, kedisplinan orang Eropa di meja makan harus diacungi jempol. Lapar tidak lapar, kalau waktunya memang sedang makan bersama, semua anggota keluarga wajib berkumpul di meja. Tradisi seperti ini hebatnya bisa saya rasakan setiap hari sewaktu tinggal di Belgia. Di Indonesia, momen makan bersama keluarga sangat sulit saya dapatkan kecuali di bulan Ramadhan. Saat buka puasa pun, kadang beberapa anggota keluarga ada yang sengaja memisahkan diri agar bisa nonton tv. Padahal makan bersama seperti ini adalah waktu yang paling tepat bertukar cerita dengan anggota keluarga hingga menguatkan rasa kebersamaan. Satu lagi yang menarik soal betapa hebatnya fungsi meja makan. Para anak-anak balita di Eropa dibiasakan sudah mandiri di meja makan mereka sendiri tanpa harus dipangku orang tua. Saat usia mulai satu bulan, para host kids saya sudah 'ikut makan' bersama keluarga di meja. Menginjak satu tahun, kursi khusus pun dipersiapkan di samping kursi orang tuanya. Lalu di usia 2 tahun, saya sudah bebas tugas membantu menyuapi anak-anak ini, karena nyatanya mereka sudah bisa makan sendiri. 5. No phone allowed Jujur saja, saya sangat benci melihat ada ponsel di meja makan. Meskipun sedang makan sendiri di restoran, saya berusaha terlihat cuek dengan keberadaan ponsel tanpa takut mati gaya. Orang Eropa sangat menikmati waktu kebersamaan di meja makan hingga bisa saja mengobrol begitu lamanya. Keberadaan ponsel memang tidak jauh dari mereka tapi selalu absen saat makan malam. Sangat tidak sopan sibuk dengan ponsel masing-masing ketika semua anggota keluarga sedang menyantap hidangan. Kembali ke Indonesia, entah kenapa, saya selalu melihat meja makan orang di restoran dipenuhi dengan ponsel. Belum lagi ide mencuri WiFi gratisan yang alih-alihnya dipakai untuk upload foto sebelum atau setelah makan. Puncak asiknya adalah saat selesai makan, lalu semua orang seperti terburu-buru mengeluarkan ponsel dan sibuk melihat apa yang terjadi di sosial media. Satu kali, host mom saya di Denmark, pernah mengangkat telpon dari seseorang di jam makan malam. Mungkin karena keasikkan, si ibu sampai tidak terlalu memperhatikan anak kembarnya yang memang sedang sakit lalu muntah-muntah. Bukannya langsung sigap dengan si kembar, si ibu masih asik saja mengobrol dengan orang di seberang telpon. Host dad saya akhirnya langsung sigap mengangkat si kembar dari kursi dan marah-marah ke si istri karena bisa-bisanya masih sibuk dengan hal lain. Sehabis dari kejadian itu, saya tidak pernah lagi melihat si ibu memegang ponsel ketika jam makan malam. 6. Rumput tetangga memang lebih hijau Pertama kali ke Denmark dan ikut masak dengan host dad, saya sebenarnya heran sekaligus bosan selalu kebagian tugas memotong sayuran segar untuk dibuat salad. Tidak hanya sekali dua kali, tapi setiap hari! Sampai-sampai saya pernah menyindir mereka, "you always eat salad." Si bapak yang memang lebih cerewet, bertanya kepada saya jenis sayuran apa saja yang biasa orang makan di Indonesia. "We never eat raw veggies, only the overcooked ones," kata saya. Semakin lama tinggal dengan mereka dan ikut komunitas vegan, akhirnya saya paham bahwa orang Eropa memang tidak pernah lepas dari sayuran segar sebagai pelengkap makan. Dibandingkan dengan sayuran layu yang ada pada menu makanan orang Indonesia, orang Eropa lebih banyak mendapatkan vitamin dari sayuran mentah sebagai salad. Ibarat sambal bagi orang Indonesia, kehadiran sayuran di tiap menu makanan menjadi hal wajib bagi orang Eropa. Di Belgia, host kids saya termasuk yang sangat pilih-pilih makanan dan sayuran. Jenis sayuran pun hanya terbatas ke kembang kol, wortel, ataupun brokoli yang di-steam. Sementara di Denmark, host mom saya sudah membiasakan anak-anaknya diberi wortel, kacang polong rebus, ataupun jagung sejak usia 2 tahun. Meskipun tak semua anak mau makan sayuran, tapi semua orang tua mereka percaya bahwa menghadirkan sayuran di piring sejak dini bisa perlahan menumbuhkan awareness mereka saat beranjak besar. 7. Always obey the rules! Selain kebiasaan makan di atas, saya juga sangat menyukai pelajaran table manner sederhana yang saya lihat dari keluarga Eropa. Contohnya dengan mengajarkan anak memegang pisau di sebelah kiri dan garpu di sebelah kanan. Saya kesulitan makan dengan tangan kiri, akhirnya jadi terbiasa memegang garpu di sebelah kanan. Para anggota keluarga pun dilarang meninggalkan meja makan duluan jika anggota keluarga lainnya masih ada yang makan, kecuali sedang ada hal penting yang harus segera dilakukan. Anak-anak yang rewel dan tidak ingin makan di meja, selalu didisiplinkan terlebih dahulu untuk bersikap well-mannered di meja makan. Saat ada pesta besar pun, makanan yang sudah disajikan di atas meja sepatutnya dihabiskan agar tidak mubazir. Jadi bagi yang masih lapar, sungguh dipersilakan kembali mengisi piring mereka dengan makanan yang masih ada. Tenang saja, tidak akan ada yang menyindir berapa kalori yang sudah dimakan. Jadi, tidak perlu malu jika ingin menambah. Karena begitu tegasnya pelajaran tentang kedisplinan dan kebersamaan ini lah, makanya kebiasaan makan ini tetap kuat di segala generasi. Seorang teman saya, Michi, wajib sekali makan tiga kali—tapi tidak lebih—sehari karena memang seperti itulah normalnya bagi dia. Bunny, cowok Denmark yang saya kenal, meskipun bangun tidur jam 5 sore, dia tetap memulai hari dengan makan oatmeal layaknya di pagi hari. Jadi, kalau kita mengatakan bahwa orang Eropa cenderung individualis dan tidak terlalu family minded, sebenarnya salah juga. Orang Eropa justru sangat relaxed hingga betah berlama-lama mengobrol sekalian menikmati momen kebersamaan. Tidak hanya diajarkan untuk menikmati makanan, ada juga ungkapan-ungkapan dalam bahasa lain, contohnya Denmark, seperti "Tak for mad terima kasih atas makanan yang sudah dibuat" yang diucapkan setelah makan untuk menghargai jasa si pembuat makanan.
Cuci tangan dapat membersihkan kuman yang menempel di telapak tangan, seperti virus dan bakteri, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit infeksi. 2. Tidak makan terburu-buru Meskipun Anda tengah lapar atau ingin segera mencoba makanan yang disajikan, jangan pernah makan terlalu cepat. Selain itu, makan terlalu cepat bisa menyebabkan lebih mudah gemuk. Sebaiknya makan dengan kecepatan sedang sehingga orang lain yang makan bersama Anda dapat menyelesaikan makanan mereka pada waktu yang sama. Setelah selesai, sejajarkan peralatan makan Anda di piring sebagai tanda Anda usai menyantap makanan. 3. Hindari mengecap saat makan Pada beberapa kesempatan makan di luar, Anda mungkin tidak sadar bahwa tengah mengunyah sampai timbul suara mengecap “cap, cap” Ini adalah sesuatu yang harus dihindari saat makan dengan orang lain. Pasalnya, ini sesuatu yang dilakukan banyak orang secara tidak sengaja. Mengunyah dengan mulut tertutup mungkin akan sulit bagi anak yang masih sangat kecil. Oleh karena itu, mungkin perlu beberapa tahun bagi anak Anda untuk bisa mengunyah dengan baik. Bersabarlah saat mengajari anak Anda untuk mengunyah dengan mulut tertutup dan tidak mengecap. 4. Tidak menggunakan ponsel saat makan Etika makan berikut ini tidak hanya berlaku bagi anak-anak tetapi juga orang dewasa. Saat berada di meja makan, sebaiknya matikan atau singkirkan ponsel dari meja makan. Hal ini bertujuan agar setiap orang dapat berinteraksi satu sama lain saat makan atau tidak sibuk dengan ponsel masing-masing. Selain itu, penelitian dalam jurnal Maternal & Child Nutrition menyebut bermain ponsel saat makan menyebabkan seseorang menjadi lebih banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak. 5. Hindari mengkritik makanan Sewaktu di sekolah, guru mungkin mendorong anak-anak untuk berkomentar jika mereka tidak menyukai sesuatu. Namun, orang tua perlu mengingatkan bahwa bukan berarti mereka harus selalu menentang atau menolak hal yang mereka tidak sukai. Anda bisa menjelaskan bahwa mereka tetap harus mensyukuri makanan yang telah disajikan, tanpa harus menyukai makanan tersebut. Meski begitu, sebaiknya hindari memaksa anak untuk makan sesuatu yang tidak mereka inginkan. Anda dapat membujuk mereka untuk mencoba makanan baru, tapi jangan sampai memaksa mereka. 6. Tidak beranjak sebelum diizinkan Perlu untuk mengajarkan anak untuk menunggu orang lain selesai makan. Meski begitu, Anda perlu memaklumi jika anak tidak sabar untuk segera beranjak dari meja makan setelah selesai makan. Jika anak Anda selesai makan sebelum semua orang lain yang berada di meja, mintalah ia duduk selama beberapa menit untuk menghormati. Libatkan dia dalam percakapan di sela-sela makan dan beri izin untuk beranjak setelah beberapa saat. Pada anak yang sudah lebih tua, minta dia duduk di meja sampai orang lain selesai makan. 7. Meminta dan menolak makanan dengan sopan Anak-anak harus belajar bagaimana meminta makanan dan menolaknya dengan sopan. Anda dapat mengajari anak untuk mengungkapkan keinginan mereka dengan kata-kata seperti “tolong”, “terima kasih”, dan “maaf”. Hal ini berlaku ketika anak sulit mengambil makanan tertentu di meja makan sehingga mereka perlu minta bantuan orang lain. Mempelajari etika makan atau cara makan yang baik tidak hanya berpengaruh pada hubungan sosial dan profesional, tetapi juga pola makan yang sehat. Apalagi jika Anda seseorang yang sibuk hingga mengabaikan etika makan dan pola makan yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk makan dengan penuh kesadaran, mulai dari mengunyah makanan dengan hati-hati hingga menikmati rasa makanan, dan menghargai makanan yang disajikan.
Makanan barat memang bisa bikin jatuh hati siapa pun yang menikmatinya. Karena makanan barat punya tampilan lezat dan jenisnya beraneka ragam. Bahkan ada sebagian orang yang berspekulasi bahwa untuk menikmati makanan barat harus mengeluarkan biaya gak semua makanan barat itu mahal, kok. Karena ternyata ada makanan barat yang murah, bahkan ada yang menjadikannya favorit. Untuk menikmatinya pun kamu bisa membuatnya di rumah dengan mudah. Dengan begitu kamu pun bisa menjadikan makanan barat sebagai menu harian. Berikut beberapa makanan barat yang murah, mudah dibuat, dan jadi salah satu kudapan favorit yang biasa disajikan untuk menu sarapan yang praktis. Teksturnya yang lembut dan enak membuat pancake nikmat dinikmat untuk sarapan yang manis. Apalagi untuk membuat pancake sangat mudah bahkan kamu pun bisa mengkreasikan sesuai selera. Tertarik ingin mencobanya? Yuk, bikin sendiri di rumah!2. Spaghetti yang gak kenal dengan hidangan ala Italia yang satu ini? Yups, spaghetti bolognese merupakan salah satu sajian mi ala Italia yang direbus tidak terlalu matang namun tetapi tidak mentah. Sementara itu, bolognese adalah salah satu saus pasta yang terbuat dari daging dan tomat dengan cita rasa gurih. Maka gak heran, deh kalau spghetti bolognese banyak diminati terutama oleh kaum Macaroni schotel merupakan salah satu kudapan gurih dari campuran makaroni, susu, telur, daging ayam, dan taburan keju. Lezatnya sajian ini memang sulit ditolak. Apalagi bila disajikan selagi hangat dengan saus cabai sebagai pelengkapnya, pasti bikin nambah berkali-kali!4. istimewa yang berbahan dasar dari daging sapi ini cukup terkenal di berbagai kalangan. Potongan daging sapi panggang yang memiliki cita rasa lezat menggoda. Apalagi ditambah harumnya aroma daging yang dipanggang ini mampu menggugah selera makan. Bahkan akan lebih nikmat lagi jika diberi pelengkap seperti saus lada hitam dan berbagai macam sayur dan kentang yang melengkapi. Dijamin bikin ketagihan! 5. asal Italia ini disukai banyak orang. Selain karena rasanya yang gurih dan creamy, sisanya mudah dibekukan maupun dihangatkan kembali, tanpa mengubah rasa, dan tekstur. 6. Chicken cordon cordon bleu dibuat dari gulungan daging ayam tipis yang diisi dengan ham dan keju, dilapisi tepung roti, untuk kemudian digoreng. Bahkan kamu juga bisa mengkreasikan chicken cordon bleu dengan beragam kreasi sesuai kamu yang penasaran gimana cara buatnya, berikut cara membuat chicken cordon bleu yang bisa kamu terapkan. Siapkan fillet dada ayam yang dipotong menjadi dua lapis. Kemudian beri isian dengan keju mozzarella dan smoked beef. Selanjutnya celupkan ke dalam kocokan telur dan tepung roti, setelah itu goreng hingga mudah bukan cara buatnya? Baca Juga 10 Menu Diet ala Penyanyi Barat yang Bisa Ditiru, Mana yang Cocok? 7. Fish and and chips merupakan sajian asal Inggris yang terdiri dari ikan yang diberi tepung dengan pelapis tepung roti dan disantap bersama kentang awalnya fish and chips adalah makanan untuk para kelas pekerja, lho. Namun seiring berjalannya waktu, fish and chips diakui sebagai makanan mewah. Untuk menikmati fish and chips pun kamu gak melulu pergi ke restoran mahal kok. Karena fish and chips bisa dibuat dengan mudah dan praktis. 8. Tuna buat kamu yang ingin membuat bekal atau sarapan yang praktis namun tetap berigizi, tuna sandwich ini bisa jadi pilihan alternatif lho karena untuk membuat tuna sandwich kamu hanya perlu roti dan ikan tuna sebagai bahan dasarnya dengan pelengkap mayones dan selada9. adalah hidangan tradisional dari Italia yang berupa roti bentuk pipih yang di atasnya diberi topping saus tomat dan keju, lalu dipanggang di dalam oven. Pizza bisa juga dilengkapi dengan topping sayuran, daging, dan adalah makanan khas Meksiko yang bahan dasar tortilla dengan isi daging atau seafood. Bahkan kamu bisa mengkreasikan tacos dengan isian yang bergizi, lho. Misalnya dengan tambahan sayuran dan buah kemudian ditambah saus pelengkap seperti saus salsa dan berbagai saus yang disesuaikan dengan selera. Dijamin bisa bikin Hot tentu gak asing dong dengan hot dog? Yups, street food yang satu ini memang sudah sangat terkenal di dunia. Hampir setiap negara memiliki ciri khas sendiri. Baik itu cara pengolahan maupun menikmati hot dog pun gak melulu harus pergi ke restoran fastfood, karena kamu bisa membuatnya sendiri di rumah dengan adalah salah satu makanan khas Meksiko. Makanan ini terdiri atas tortilla gandum yang diisi dengan berbagai macam daging seperti daging sapi, ayam, atau babi. Kemudian daging yang sudah dimasak dimasukkan ke dalam tortilla dan itulah dia beberapa makanan barat yang jadi favorit semua orang di dunia. Mana yang jadi favoritmu nih? Baca Juga 10 Makanan Khas Rusia, Sup Hingga Olahan Daging yang Menggugah Selera! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.